#KITONG adalah singkatan dari Kunjungan Inspirasi Timor Untuk Berbagi. Gerakan ini menyasar kaum muda dari berbagai latar belakang, tanpa adanya pembedaan SARA. Nilai penting yang diangkat adalah kepedulian untuk saling mengunjungi, berbagi dan memberi inspirasi.
Sukarelawan yang terlibat dalam #KITONG ini disyaratkan untuk tinggal dengan keluarga-keluarga Pulau Timor di kampung. Selama masa tinggal itu, mereka diharapkan bisa berbagi inspirasi dan motivasi dengan anak-anak usia sekolah.
Contohnya dengan mengajar, menceritakan profesi/hobi, dengan tujuan untuk memberi inspirasi dan motivasi belajar. Topik yang dibagikan antraa lain mengenalkan pengetahuan konservasi alam dan lingkungan, peternakan, beasiswa, media sosial dan pengetahuan lainnya yang akan bermanfaat bagi kaum muda setempat.
Selain itu, dalam #KITONG juga ada hal unik. Yaitu setiap sukarelawan yang terlibat diminta untuk mempunyai “saudara angkat”. Gerakan ini disebut ASA (Aksi Sodara Angkat). Hal ini bertujuan untuk memberikan keeratan tali silaturahmi para relawan dengan kaum muda Pulau Timor.
Pelaksanaan #KITONG periode 26 – 29 Oktober 2016 lalu dilakukan di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Dalam kegiatan ini, TRASHI mendapat undangan pada hari istimewa karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Wakil TRASHI yang hadir adalah Koordinator Kampanye dan Pendidikan Lingkungan, Ahmad Baihaqi (Abay) dan pendiri TRASHI, Sarie Wahyuni (Nai).
Dalam kunjungan ini, Abay bertandang ke SMK Negeri 2 Sabu Barat dan rumah singgah Sabu Cerdas. Abay berbagi tentang pemanfaatan pekarangan di lingkungan sekolah sebagai sarana pendidikan.
“Guru masih menganggap bahwa belajar hanya dapat dilakukan di dalam ruang kelas saja. Dan praktik hanya dapat dilakukan di laboratorium saja. Padahal kenyataannya lingkungan pekarangan sekolah sangat memadai dan bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran” jelas Abay saat mengunjungi SMK Negeri 2 Sabu Barat.
Dalam kelas inspirasi, Abay berbagi tentang besarnya potensi pekarangan sekolah yang bisa dimanfaatkan. Hasil pengamatan pekarangan sekolah yang dilakukan oleh guru dan para murid menunjukkan bahwa pekarangan ini sama berharganya dengan ruang kelas. Beberapa jenis satwa liar yang ditemui, antara lain burung, capung, kupu-kupu. Dengan keragaman jenis ini, maka pelajaran biologi pun bisa lebih asyik dan menarik jika dilakukan di ruangan terbuka.
Selain itu, Nai ikut berbagi pengalaman tentang ekowisata bersamaperajin gula Sabu dan perajin tenun ikat di Kecamatan Hawu Mehara, Desa Pedero dan Desa Lobohede. Hal yang tak bisa terlewat adalah mengunjungi wisata andalan Sabu Raijua. Lokasi Wisata dan Budaya ini antara lain Namata, Gua Lei Madira, Bukit Salju, Kelaba Manja dan Pantai Napae.
Diharapkan dengan adanya #KITONG ini maka TRASHI bisa berbagai energi positif dan memberi motivasi ke warga. Motivasi positif ini bisa muncul dengan adanya ruang berbagi informasi, pengetahuan, dan membangun jejaring solidaritas. Dengan salah satu tujuannya adalah membuka wawasan kepedulian anak muda untuk menjaga lingkungan tetap lestari. (Ahmad Baihaqi – TRASHI).