Satwa Liar Kridaloka Senayan

Pengamatan satwa liar di Taman Kridaloka kembali dilakukan oleh lima kelompok lingkungan pada Minggu, 11 Oktober 2015. Kelima grup tersebut antara lain adalah Siswa Pecinta Alam SMA 7 Jakarta, Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Fakultas Bahasa dan Sastra UNAS, BBC “Ardea” UNAS, dan Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI.

Aktifitas pemantauan satwa liar ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB. “Jam pagi antara pukul 07.00 hingga 10.00 merupakan saat yang tepat untuk melakukan pengamatan satwa liar, khususnya burung. Pada rentang waktu tersebut, banyak ditemukan pergerakan burung, misalkan untuk mencari pakan” jelas Panji salah satu fasilitator dalam pengamatan ini.

Target satwa liar yang dicari tidak berbeda dengan pengamatan sebelumnya. Beberapa satwa liar yang didata meliputi burung, capung, kupu-kupu, herpetofauna. Pengamatan yang dilakukan di pagi dan sore hari ini mendapatkan satu jenis capung, dua jenis herpetofauna, lima jenis kupu-kupu, dan sepuluh jenis burung. Data lengkap jenis satwa liar yang ditemukan antara lain sebagai berikut:

A. Capung:
1. Pantala flavescens

B. Herpetofauna:
1. Bunglon taman (Calotes versicolor)
2. Cicak kayu (Cosymbotus platyurus)

C. Kupu-kupu:
1. Delias hyparete
2. Junonia hedonia
3. Appias olferna
4. Eurema sp
5. Papilio demoleus

D. Burung:
1. Burung gereja erasia (Passer montanus)
2. Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)
3. Betet biasa (Psittacula alexandri)
4. Tekukur biasa (Streptopelia chinensis)
5. Walet linci (Collocalia linchi)
6. Takur ungkut-ungkut (Megalaima haemacephala)
7. Remetuk laut (Gerygone sulphurea)
8. Cipoh kacat (Aegithina tiphia)
9. Cabai jawa (Dicaeum trochileum)
10. Punai gading (Treron vernans)

Data pengamatan ini membuktikan bahwa Taman Kridaloka memiliki peran penting bagi satwa liar perkotaan, khususnya burung. Jumlah dan jenis satwa liar ini masih mungkin mengalami peningkatan karena belum adanya pendataan satwa nocturnal yang aktif pada malam ( Hendra Aquan – Ahmad Baihaqi).