“Ray…!!!! Awas nak, jangan kesana….!!!”, entah kali keberapa sudah pak Wahyu mencoba memperingatkan anaknya agar tidak ikut turun ke lokasi penanaman. Sementara Ray dengan ringannya meninggalkan sang bapak yang tampak kesulitan melangkah diantara lumpur pantai pulau Lancang.
Suasana di dalam kapal menuju lokasi penanaman |
Ray dan pak Wahyu bersama 20 orang dari PT. DANAREKSA dan relawan Transformasi Hijau kembali melakukan kegiatan penanaman mangrove. Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu lalu, 22 Nopember 2014. Berangkat dari Tanjung Pasir, perjalana kurang lebih satu jam menggunakan perahu kayu menuju pulau yang berpenghuni sekitar 2000 orang lebih ini.
Pak Buang memberikan arahan selama penanaman |
Dikarenakan saat rombongan datang keadaan air masih dalam kondisi pasang, sehingga rombongan berkesempatan untuk melihat-lihat keadaan pulau Lancang besar. Setelah menikmati makan siang barulah kegiatan penanaman dilakukan.
Tua muda menanam bersama |
Dengan perlahan, satu persatu anggota rombongan turun ke lokasi penanaman yang masih digenangi air setinggi pinggang, dengan hati-hati dan bersusah payah menuju lokasi penanaman yang ditandai dengan adanya ajir.
Sebuah monumen kecil |
Di lokasi ini Danareksa melakukan penanaman sebanyak 3000 bibit bakau yang pembibitannya dilakukan oleh masyarakat pulau Lancang. Karena lokasinya yang berair, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi anggota rombongan, tidak hanya bagi anak-anak yang dengan suka cita membantu membawakan bibit dari pinggir tanggul ke lokasi penanaman dengan sesekali berenang, juga bagi orang dewasanya. Dalam proses penanaman tidak putus gurauan keluar silih berganti.
Semoga hidup dan tumbuh dengan baik |
Karena asyiknya menanam, membuat rombongan menjadi lupa waktu. Tidak terasa sudah mendekati pukul tiga sore dan saatnya untuk beranjak kembali ke pulau Jawa dan meninggalkan kenangan yang semoga dapat tumbuh dengan baik dan bertahan dari hempasan angin barat daya. (ES)