Tumpukan sampah di antara bibit mangrove Pulau Rambut |
Transformasi Hijau bersama Social Front Page dan HiLo Green Ambassador mengajak para pemenang kompetisi foto blog Aku dan Taman Kota melakukan ecotrip ke Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Sabtu (31/08). Pada ecotrip ini, para pemenang selain mendapatkan hadiah wisata pendidikan lingkungan juga melakukan aksi tanam mangrove di sisi timur Suaka Margasatwa Pulau Rambut.
“Akhirnya saya sampai juga di Pulau Rambut” ujar Nurul Amalia salah seorang pemenang kompetisi foto blog TRASHI. Nurul bercerita bahwa sejak tahun 2008 dia sudah mendengar tentang salah satu kawasan konservasi Jakarta ini, namun belum mendapat kesempatan untuk melihat keberadaan pulau ini dari dekat. Pengalaman mengikuti lomba photo blog lalu dan kesempatan berkunjung ke Pulau Rambut merupakan kesempatan yang tidak terlupakan tambahnya.
Sepanjang perjalanan menuju Pulau Rambut, para peserta mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan dengan alira sampah yang terdampar di muara Kali Angke. “Kapal yang kami naiki harus terhenti beberapa kali karena baling-baling tersangkut sampah plastik” ujar Citta Paramita peserta dari HiLo Green Ambassador.
Pemandangan tebaran sampah rumah tangga juga dapat dilihat di pesisir pantai Pulau Rambut. Kawasan konservasi yang terkenal sebagai pulau burung tersebut mendapat kiriman sampah dari 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Beragam sampah seperti plastik kemasan, sandal, bambu hingga kasur dapat ditemui di pantai timur pulau.
“Sampah yang masuk ke dalam rumpun mangrove di pantai timur itu karena hempasan ombak dari tanggal 24 – 29 Agustus lalu” cerita Muhammad Buang, seorang pegawai honorer Dinas Kehutanan DKI Jakarta. Buang mengatakan penanaman mangrove yang saat ini dilakukan di pantai untuk menahan laju abrasi pulau yang semakin cepat. “Tanggul beton yang dibangun oleh pemerintah di beberapa titik sudah jebol. Kami berharap, tanggul itu bisa kuat paling tidak 2 tahun lagi sambil menunggu rumpun mangrove yang kami tanam siap untuk menahan laju abrasi pantai” pungkasnya.
Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan lingkungan dan kampanye publik, dalam kegiatan ecotrip ini para peserta diajak untuk melakukan penanaman 100 bibit mangrove yang didukung oleh HiLo Green Ambassador. Bibit mangrove yang ditanam ini merupakan bakau jenis Rhizopora stylosa. Kelak bibit ini sudah dewasa, akan bermanfaat untuk tempat berkembang biak burung-burung penghuni Pulau Rambut, sekaligus menjaga pantai dari abrasi air laut. (Hendra Aquan – TRASHI)