Belajar GPS di laboratorium Universitas Nasional |
Sabtu, 8 Desember 2012, sepuluh orang relawan yang tergabung dalam tim survey Bubut jawa dan Jalak putih kembali berkumpul. Survey tersebut didukung oleh Oriental Bird Club (OBC), dan sudah berjalan sejak Oktober 2012. Kali ini, tim relawan TRASHI ini berkumpul di laboratorium pusat Universitas Nasional. Pertemuan ini dilakukan untuk berbagi pengalaman serta menambah pengayaan keilmuan mengenai penggunaan Global Positioning System (GPS).
“GPS merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menandai lokasi,” jelas Arif Rifki, salah seorang anggota tim yang menjadi narasumber pelatihan. Arif menambahkan, bahwa dalam kegiatan survey ini, GPS digunakan untuk menandai lokasi-lokasi ditemukannya Bubut jawa dan Jalak putih. Koordinat lokasi yang sudah ditandai tersebut, nantinya dapat ditampilkan pada sebuah peta. Cara ini dapat membantu orang lain untuk mengetahui lokasi keberadaan satwa serta dapat digunakan untuk strategi pelestariannya, terangnya.
Pada sesi sharing tersebut, peserta selain belajar tentang cara penggunaan, pengenalan fungsi, dan bagian-bagian GPS, juga diikuti dengan praktek. Lokasi prakteknya masih berada di seputar laboratorium pusat Universitas Nasional.
Sesi sharing materi ini dihadiri sejumlah relawan yang aktif dalam survey jenis burung endemik Jakarta ini. Mereka berasal dari beberapa kampus di Jakarta, seperti UIN, UNAS dan UNJ. Keterlibatan anak muda dalam proses pengumpulan data lapangan ini sangat membantu. selain untuk mengasah kemampuan mereka, juga untuk mempersiapkan generasi baru penyelamat burung endemik Jakarta. (Edy Sutrisno – TRASHI)