Pernahkah terbayang, di ruang terbuka hijau Jakarta yang hanya seluas 9,97%, kita masih bisa melihat burung langka yang tersisa?
Jalak putih (Black-winged Starling). Foto: Ady Kristanto |
Percaya atau tidak, di balik rimbunnya hutan beton Jakarta, kita masih dapat menemui dua jenis burung langka. Uniknya, kedua jenis burung ini secara alami hanya mendiami pulau Jawa saja, tidak ada di pulau atau bahkan negara lain. Kedua jenis burung tersebut adalah Bubut jawa (Sunda coucal) dan Jalak putih (Black-winged Starling).
Penasaran dengan sosok kedua burung langka ini? Berkunjunglah ke kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) di utara Jakarta. Jika sabar dan beruntung, kita akan berjumpa dengan kedua burung tersebut langsung di alam. Studi lapangan yang dilakukan Bird Life International tahun 2001 menunjukkan bahwa area persebaran Bubut jawa dan Jalak putih juga terdapat di Cengkareng dan Kebun Jeruk.
Keberadaan Bubut jawa dan Jalak putih di alam sampai saat ini masih menjadi misteri bagi kebanyakan penikmat dan pengamat burung Jakarta. Berapakah jumlah populasinya di alam bebas? Di mana saja area persebarannya? Serta masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang perlu dibuktikan dengan data ilmiah di lapangan.
Dalam rangka mencari jawaban tersebut, TRASHI sampai satu tahun depan mengadakan survey dan menghitung jumlah populasi kedua burung tersebut di Jakarta. Studi populasi burung langka ini didukung oleh Oriental Bird Club dan dibantu Universitas Nasional. Kegiatan pengamatan ilmiah ini akan dikemas TRASHI menjadi kegiatan yang menarik dan layak diikuti oleh anak muda Jakarta.
Jadi, jika kalian muda dan ingin melakukan kegiatan penelitian alam liar, mari bergabung bersama tim survey TRASHI. Banyak hal menarik yang bisa kalian dapatkan dalam kegiatan survey selama setahun ke depan. Tertarik terlibat? Tunggu tanggal mainnya. (Edy Sutrisno-TRASHI)