Written by Safari Sidakaton
Thursday, 01 March 2012
Tak hanya peduli terhadap lingkungan dan Kota Jakarta, sebagai komunitas, Trashi ingin Jakarta hijau dan tidak tercemar…
Menyaksikan kawasan hijau/ Foto-foto: Dok. |
Apa jadinya Jakarta, sebagai Ibu Kota Negara Indonesia tanpa ruang hijau terbuka seperti hutan kota atau taman? Tentu, akan terasa ‘sumpek’ dan semakin tidak nyaman. Terlebih, Jakarta yang memiliki luas sekitar 661,52 km² ini kerap dilanda berbagai persoalan seperti banjir, kemacetan, polusi udara dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
Nah, untuk membuat Jakarta hijau serta menurunkan berbagai persoalan tersebut, setidaknya dibutuhkan 30 persen ruang terbuka hijau. Namun, dalam kenyataannya ruang terbuka hijau yang tersedia hanya 9,6 persen dari luas Kota Jakarta.
Peduli terhadap persoalan diatas, sekelompok anak muda pun membentuk komunitas yang menamakan dirinya ‘Trashi’ atau Transformasi Hijau. Dibentuk tahun 2009, komunitas ini bercita-cita ingin mewujudkan Jakarta yang nyaman dan hijau.
Ada beberapa kegiatan yang mereka lakukan, seperti pendidikan lingkungan, riset dan kreasi ke berbagai hutan kota dan taman. Pendidikan lingkungan meliputi pengamatan kepada sejumlah satwa-satwa liar seperti burung dan reptil yang masih ditemukan di hutan kota di Jakarta.
Komunitas Trashi |
Komunitas peduli lingkungan ini juga mempunyai kegiatan lainnya sepeti Young Transformers, yakni kegiatan belajar alternatif bagi teman-teman yang duduk di bangku SMA dan SMK se-Jakarta. Sejak November 2010 sampai Februari 2011, sudah tercatat empat sekolah yang terlibat dalam Young Transformers. Diantaranya, SMK 56, SMA 68, SMA 6 dan SMA 32.
Selain itu, ada program lainnya yang dilakukan Trash yaitu YES, Peringatan Hari Lahan Basah, Mulung Sampah, dan Hunting Foto. Semua kegiatan itu, dilakukan untuk mengamati lingkungan secara lebih menyenangkan.
Kegiatan yang dilakukan Trashi sejauh ini merupakan kegiatan sosial. Karena, mereka tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu, selain melibatkan sekolah, Trashi juga menggandeng komunitas dan organisasi lingkungan di Jakarta seperti GEF, Yayasan KEHATI, Rimbawan Muda Indonesia, Jakarta Green Monster, River For Life, Biotiful Jakarta, Teens Go Green, Jakarta Birdwatcher’s Society, Kelompok Studi Ekologi Perairan Universitas Nasional dan UKF Institut Pertanian Bogor.