23 Oktober 2011
Kedung Badak|Kotahujan.com-Peduli kebersihan sungai bisa dilakukan siapa saja. Tak peduli siapa dan tinggal dimana, demikian halnya penduduk Jakarta. Banjir besar dan timbunan sampah di sungai membuat mereka tergerak untuk peduli dan menyelamatkan lingkungan. Utamanya sungai Ciliwung yang merupakan salah satu sungai besar yang mengalir dari Jawa Barat hingga kota Jakarta. Seperti halnya Sabtu (22/11) kemarin, KPC Bogor yang biasa mulung sampah di Ciliwung Bogor mendapatkan kunjungan warga Jakarta, mereka antara lain dari Karyawan Sucofindo, siswa Perguruan Islam Al-Izhar, dan SISPALA SMA 31 Jakarta.
Secara serentak pukul 08.00 WIB warga Jakarta ini turun kesungai, ikut memungut sampah an-organik yang berada di sungai Ciliwung, tak jauh dari komplek Kedung Badak Baru. Lebih dari 30 orang turun langsung bersama karung-karung sampah yang sudah disiapkan KPC sebelumnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak dengan sampah, agar sadar untuk mengetahui cara pengelolaan sampah yang benar dan tahu membuang sampah tersebut dimana. Pendidikan lingkungan di sekolah memang ada seperti pemilahan sampah akan tetapi agar lebih mengetahui keadaan dimasyarakat, sehingga siswa tidak hanya peduli di lingkungan sekolah akan tetapi dapat diterapkan di tempat tinggal merekan” jelas Gugum Prayoga guru Biologi SMA Al-Izhar.
Fasilitas yang kurang memadai dan stuktur sungai Ciliwung di Jakarta yang berlumpur berbeda dengan di Bogor, menjadi kendala Gugum untuk berpartisipasi menjaga kebersihan sungai di Jakarta, seperti yang dilakukan KPC Bogor.
“Dengan kegiatan ini diharapkan siswa dapat sadar akan lingkungan dan dapat mempengaruhi teman-temannya untuk ikut dalam pengolahan sampah yang benar,” pungkas Gugum
Menurut Median salah satu siswa SMA Al-Izhar, untuk membuat lingkungan menjadi bersih sebenarnya hal yang mudah dengan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Akan tetapi menurutnya untuk membersihakan sungai Ciliwung di Jakart, dirinya tidak yakin dapat melakukannya.
“Gak yakin, ini sebenarnya masih agak ke hulu, agak ke hulunya sudah begini gimana kondisi di Jakarta, wah kanyaknya saya juga gak kuat nanti” tutur Median
Berbeda dengan Median, Angga salah satu Karyawan Scofindo merasa penduduk Jakarta sudah terlibat dalam pencemaran sungai di daerah hulu Ciliwung.
“Inikan di daerah hulu, tapi bukan di hulu banget. Hulunya di atas lagi di daerah puncak kemungkinan itu juga orang Jakarta kata saya yang membuang sampah kesungai membuat kotor daerah Bogor dan Jakarta,” jelas Angga
Informasi dan saling mempengaruhi untuk menjaga lingkungan dapat menjadi langkah yang efektif bagi Anga untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat sampah.
Semangat menjaga lingkungan juga terlihat saat siswa SISPALA SMA 31 Jakart ikut bersama terjun membersihkan sungai. Menurut Bayu salah satu siswa, Ciliwung bagaikan urat nadi sungai di Jakarta, peran generasi muda sangat penting untuk menjaga kebersihan sungai ini. Jika dilakukan di daerah Jakarta mereka, masih merasa “jijik” karena tampilan sungai Ciliwung di Jakarta sangat keruh.
“ Jujur aja sih agak sedikit geli, kotornya udah tercemar banget apalagi Ciliwung di Jakarta itu airnya benar-benar hitam, kena kulit aja mungkin sudah gatel-gatel”, jelas Bayu
Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi
diambil dari : http://www.kotahujan.com/2011/10/dari-jakarta-turun-ke-ciliwung-bogor.html