Kali ini aku ingin bercerita mengenai pengalaman perdanaku bisa terlibat di event besar seperti Earth Hour, sebelumnya memang aku senang terlibat aktif di setiap kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan bukan karena aku orangnya perfeksionis melainkan aku ingin belajar dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari setiap kegiatan yang aku ikuti.
Jujur loh sebenarnya aku itu orangnya cenderung masa bodo tentang apa aja, apalagi masalah menjaga kebersihan lingkungan. Dulu itu aku sering banget buang sampah sembarangan, petik-petik tanaman orang, menggunakan listrik semaunya, air juga terbuang sia-sia tiap aku mandi ataupun minum. Itu semua aku lakukan bukan karena aku gak tau resikonya tapi karena aku gak peduli dengan apa yang akan terjadi jika aku terus melakukan kebiasaan itu.
Jadi aku putuskan untuk mengikuti berbagai macam kegiatan lingkungan, ketika itu aku tertarik dengan sebuah artikel yang menceritakan tentang kegiatan sebuah komunitas yang digawangi oleh kaum-kaum muda mereka punya visi dan misi yang cukup menarik menurut aku dan tujuan mereka adalah ingin membuat Jakarta lebih indah dan bebas dari banjir dengan program mereka tiap sebulan sekali yaitu dengan melakukan ‘Clean Up’ di Suaka Margasatwa Muara Angke dari situlah aku tertarik dan mulai aktif di setiap kegiatan yang mereka buat dari clean up sampah, monitoring burung dan herpet. Aku bertemu dengan banyak kawan di sana yang notabenenya memang mahasiswa teknik lingkungan, biologi dan para peneliti. Bukan hanya itu saja mereka juga sangat ramah dan welcome pada siapa saja terutama pada orang baru seperti saya ini yang ga punya background ataupun ngerti apa-apa soal lingkungan, hehe.. ;P.
Mereka dengan sabar menjelaskan dan memberi pengertian yang mudah diterima oleh siapa aja tentang mengapa kita harus mulai peduli terhadap lingkungan, dan uniknya mereka menjelaskan itu semua bukan dengan teori ataupun cuap-cuap saja, melainkan melibatkan langsung kita dalam setiap kegiatan yang mereka buat. Melihat langsung kondisi lingkungan kita secara jelas melalui tiap aksi, dan aku mulai memahami dari situ tentang kesadaran akan perbaikan kondisi lingkungan bisa dimulai. Dari diri sendiri dan jika diri kita sudah menyadari tentang arti pentingnya menyelamatkan lingkungan demi masa depan kehidupan kita baru kita bisa mengajak banyak orang untuk ikut terlibat dalam setiap aksi kita.
Nah, dari keaktifan aku itu aku jadi kenal banyak teman-teman baru dan akhirnya akupun dikenalkan oleh mereka berbagai macam komunitas yang bergerak dalam program lingkungan mulai dari Green Camp sampai dengan Transformasi Hijau (TRASHI) dan karena aku sudah familiar dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya maka aku dipercaya oleh mereka untuk mewakili TRASHI menghadiri sebuah Workshop yang aku sendiri belum begitu paham tentang apa dan aku disana harus melakukan apa?? (hehe.. maklumlah aku kan masih belajar ;p) dan Kak Hendra dari TRASHI dibantu oleh Kak Ichay juga dari Green Camp pelan-pelan menjelaskan padaku apa yang harus aku lakukan disana, setelah aku paham dan siap maka aku dilepas deh oleh TRASHI untuk mewakili komunitasnya.
Ternyata setelah mengikuti workshop tersebut aku baru tau ternyata aku mengikuti sebuah workshop Earth Hour, yang diselenggarakan oleh KOPHI dan difasilitasi oleh WWF, Waoow kebayang dong mindernya diriku ketika di sana, hehe..
Tim Earth Hour 2011 |
Bagaimana tidak minder secara orang-orang yang terlibat di sana memang orang-orang terpilih dan concern terhadap lingkungan. Sedangkan aku bukan siapa-siapa dan untungnya aku banyak dibantu oleh mereka dan secara gak langsung banyak ilmu pula yang aku dapat di sana. Senang juga ternyata bisa aktif di kegiatan ini, selain aku dapat banyak pengetahuan baru aku juga bisa bertemu ‘orang-orang penting’ untuk aku wawancarai karena aku kebetulan kebagian menjadi Tim Media Massa Onlinenya Earth Hour.
Di sana aku gak hanya bertugas meliput dan mewawancarai tapi juga ikut kemana saja tim Earth Hour Champion berkampanye. Mulai dari kampanye di konser Java Jazz, 7Eleven, Car Free Day di Bundaran HI sampai pada acara puncaknya yaitu Peringatan Earth Hour 60+ yang bertempat di Balai Kota dan Bundaran Hotel Indonesia untuk mematikan beberapa ikon kota Jakarta selama 1 jam serentak pada pukul 20.30-21.30 WIB.
Dan lagi-lagi berkat TRASHI lah aku masih dipercaya oleh Earth Hour untuk menulis dan mengabarkan setiap event apa aja yang berhubungan dengan lingkungan di Fan Pagenya Earth Hour hingga kini. Terima Kasih Transformasi Hijau telah banyak melibatkan aku di setiap kegiatannya dan khususnya untuk Kak Hendra Michael Aquan juga Kak Achmad Fadillah (Ichay) untuk waktu dan kesabaranya mendengar keluhan dan unek-unek aku selama berkampanye, hehe.. Senang rasanya bisa punya kakak seperti kalian berdua :), jangan kapok kabarin dan melibatkan aku disetiap kegiatan yang kalian buat yaa..
Eh iya lupa, “Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup” (Juliana Priscilla Dewi – Volunteer TRASHI)